Nano. Diberdayakan oleh Blogger.
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Minggu, 04 Maret 2012

Sejarah Font




Menyebut Times New Roman, tentu banyak orang yang tahu. Jenis huruf ini digunakan sebagai standar huruf dalam dunia pengetikan. Keberadaannya dikenal luas oleh orang dari berbagai kalangan profesi. Namun, seberapa banyak di antara kita yang mengetahui sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman ini?

Huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley tumbuh sebagai figur yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut. Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi anggota percetakan The Pelican Press.

Kecintaannya pada Tuhan membuatnya banyak membaca buku-buku religius, bahkan karya tipografinya yang pertama juga ditujukan untuk gereja. Setelah keluar dari The Pelican Press, ia bekerja untuk Cloister Press di Manchester. Banyak desain-desain terbaiknya dihasilkan saat ia bekerja di perusahaan ini. Lagi-lagi, karyanya banyak mencerminkan latar belakang gereja katolik, hal ini terlihat pada ilustrasi dan berbagai macam dekorasi yang ia gunakan. Karena ia sangat membenci perang, gerakan antiperangnya membuat ia sempat dipenjara selama empat tahun (1914-1918).

Berawal dari Surat Kabar "Times"
Selama kurang lebih 30 tahun (1929-1960) Stanley Morrison menjadi konsultan huruf untuk koran The Times di London, Inggris. Sebagai konsultan huruf, pada tahun 1931 ia mengatakan pada Times, ”The Times merupakan koran yang telah memiliki pelanggannya sendiri, kita memerlukan sebuah huruf yang tidak sama dengan barang dagangan pada umumnya, huruf itu harus baik pada dasarnya, namun juga mencerminkan kekuatan dari garis, konsistensi, dan ekonomis bagi The Times”.


Karena kata-katanya itulah, 3 Oktober 1932 menjadi hari pemasaran jenis huruf “Times” ke khalayak ramai, karena pada hari itu untuk pertama kalinya koran The Times dicetak dengan menggunakan jenis huruf yang dinamai seperti koran itu sendiri. Stanley Morisson bukan satu-satunya orang yang berada di balik layar kesuksesan huruf tersebut. Ia juga dibantu temannya bernama Victor Lardent sebagai orang yang menggambar rancangan huruf ini.


Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika, karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype. Akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama “Times New Roman”.


Pada era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Pada kenyataannya, sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalah kan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.
Lepas dari berbagai pertentangan di atas, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini. Ia meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris.
Catatan Ardha Ardha Herdianto Sejarah Font Times New Roman
 Sejarah Font Arial
Pertengahan abad kedua puluh, salah satu jenis huruf yang paling populer di dunia barat adalah Helvetica. Ini dikembangkan oleh Haas Foundry di Swiss pada tahun 1950-an. Kemudian, Haas bergabung dengan Linotype dan font Helvetica dipromosikannya. Sebuah ikon dari tipografi Swiss, Helvetica melalui desainnya pada tahun 60-an identik dengan kemodernan, progresif dan sikap kosmopolitan. Dengan tipografi yang kelihatannya ramah, ceria dan garis-garis yang bersih, font Helvetica menjadi jenis font yang hampir sempurna dan digunakan untuk keperluan apa saja dan segalanya. “Jika ragu, gunakan Helvetica” itu adalah peraturan umum.
Tetapi pada tahun 70-an, banyak desainer mulai bosan dan pindah ke model tipografi lain, tapi saat itu font Helevetica tetap menjadi font yang digunakan sehari-hari. Bahkan pada awal era 80-an ketika Adobe mengembangkan PostScript, mereka memilih Helvetica sebagai salah satu dari empat font dasar harus disertakan dalam setiap lisensi PostScript mereka (bersama dengan Times, Courier, dan Symbol). Lisensi Adobe pada tiap font diberikan untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap jenis integritas, penemu dan desainer. Mereka mungkin menyadari bahwa jika mereka tidak memberikan lisensi pada font tipografi populer ini, maka industri seni grafis profesional tidak akan menerima mereka.
Pada akhir tahun delapan puluhan, fenomena desktop publishing berjalan dengan lancar. Dipimpin oleh Macintosh dan program-program seperti PageMaker, dan dimungkinkan oleh Adobe PostScript, siapa pun bisa melakukan type setting profesional yang berkualitas pada komputer pribadi dengan biaya yang murah.
Tapi hal itu menyebabkan beberapa masalah. Ada dua jenis font PostScript: Tipe 1 dan Tipe 3. Font Tipe 1 mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan font Tipe 3. Adobe menyediakan informasi tentang pembuatan font Tipe 3, tetapi merahasiakan teknologi font Tipe 1 (mengenai cara pembuatannya). Jika Anda ingin menggunakan font Tipe 1, Adobe adalah satu-satunya sumber. Orang lain yang ingin membuat atau menjual font Tipe 1 ini harus puas dengan format Tipe 3. Adobe ingin menguasai pemasaran font Tipe 1 ini secara sendiri (monopoli).
Tipografi Arial sendiri dirancang pada tahun 1982 oleh Robin Nicholasdan Patricia Saunders. Pada tahun 1989, sejumlah perusahaan berusaha untuk memecahkan format Tipe 1 atau merancang alternatif lainnya. Apple dan Microsoft menandatangani perjanjian kerjasama untuk menciptakan alternatif font untuk teknologi Adobe. Sementara Microsoft bekerja dengan TrueImage, untuk bahasa deskripsinya, Apple mengembangkan format TrueType. TrueType adalah format yang lebih terbuka dan kompatibel tapi tidak tergantung pada PostScript. Hal ini efektif memaksa Adobe, menyebabkan mereka akhirnya membuka rahasia tentang format Tipe 1.
Pada waktu yang bersamaan, “klon” PostScript sedang dikembangkan untuk bersaing dengan Adobe. PostScript membuat font yang “mirip”, karena font asli dimiliki oleh mitra bisnis mereka yaitu Adobe. “Klon” PostScript ini, dijual oleh Birmy, dan dianggap sebagai pengganti font Helvetica yang disebut font Arial.
Arial tampaknya merupakan font yang mirip dengan font Helvetica. Karena font Arial ini mirip dengan Helvetica, maka font Arial secara otomatis menggantikan Helvetica. Setelah kebanyakan orang akan mengalami kesulitan melihat perbedaan antara jenis huruf serif dan sans serif, maka berikutnya mereka juga mengalami kesulitan melihat perbedaan jenis huruf Arial dan Helevetica ini.
Yang aneh dari font Arial ini adalah bahwa font Arial ini merupakan salinan langsung dari Helvetica tetapi ini bisa dengan mudah dilakukan dan berhasil lolos. Di banyak negara terutama Amerika Serika, jenis dan desain huruf dilindungi secara hukum. Jadi, jika Anda ingin membeli font Helvetica, Anda harus membeli pada Linotype. Jika Anda memilih untuk membeli font Compugraphic, AM, atau peralatan typesetting Alphatype, anda tidak bisa menggunakan font Helvetica. Sebaliknya, Anda punya pilihan pada font Triumvirate, atau Helios, atau Megaron, atau Newton, atau apa pun. Setiap produsen memiliki typesetting Helvetica yang mirip. Ini dimungkinkan karena sebagian dari font “Helvetica” yang ada pada tahun 70-an sebenarnya tidak mirip dengan font Helvetica yang asli.
Ketika Microsoft membuat format font TrueType standar untuk Windows 3.1, mereka memilih menggunakan Arial daripada Helvetica, mungkin karena lebih murah dan mereka tahu kebanyakan orang tidak akan tahu (atau bahkan tidak peduli) pada perbedaannya. Jadi, Arial yang ada sekarang sebenarnya merupakan efek samping dari kesuksesan Windows itu sendiri dan Font Arial ini ada untuk menghindari pembayaran lisensi.
Sumber : Artikel Mark Simonson (setelah diterjemahkan dan diedit).
Dari dua postingan tentang sejarah font yaitu Arial dan Times New Roman, apa komentar Anda tentang dua font tersebut dilihat dari segi sejarahnya. Terima kasih atas komentarnya.

Sejarah Font Helvetica
Helvetica dikembangkan oleh Max Miedinger dan Eduard Hoffmann di Haas Type Foundery di Switzerland. Haas mendesain sans-serif typeface baru yang bisa bersaing di pasar Swiss. Tujuan desain baru itu untuk membuat typeface natural yang sangat jelas, tidak ada maksud intrinsik di bentuk itu, dan bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan typeface.
Tahun 1960, nama typeface diubah dari Stempel menjadi Helvetica (diperoleh dari kata Confoederatio Helvetica, bahasa latin untuk Switzerland) agar dapat dipasarkan secara internasional. Pada awalnya harus disebut Helvetica, tapi diabaikan Eduard Hoffmann karena dia pikir nama itu tidak tepat setelah kata negara.
Sekilas hampir sama antara font Helvetica dan Arial, tapi kalau diperhatikan saksama terdapat perbedaan-perbedaan ini :
-Coretan Helvetica secara khas memotong secara horizontal dan secara vertikal. Sangat terlihat     pada huruf t, r, f, dan C . Sedangkan Arial menggunakan coretan yang miring.
-Huruf G pada Helvetica tojokan kebawah, sedangkan pada Arial tidak.
-Bagian atas huruf r yang memiring berbeda.
-Nomer 1 di Helvetica mempunyai sudut kotak dibawah tonjokan bagian atas, sedangkan Arial berbentuk kurva.
-Bentuk Q di Helvetica mempunyai bentuk cross yang lurus, sedangkan di Arial bentuk cross-nya langsing tipis seperti kurva.

Sejarah Font Garamond
Garamond memiliki perbedaan dengan menjadi nenek moyang terbesar dari tipografi modern, membentuk cara bagaimana font telah dikembangkan selama berabad-abad. Huruf ini dirancang oleh Claude Garamond dari penerbit Parisian selama kurang lebih empat setengah abad silam. Saat ini Garamond masih dianggap sebagai salah satu tipografi yang paling mudah dibaca. Ini menjadi bukti nyata kehebatan penciptanya. Garamond masih menikmati keberhasilannya sampai saat ini; Anda mungkin mengenalnya sebagai font yang digunakan oleh Apple pada tahun 1990-an. Sungguh menggelikan ketika mengetahui bahwa selama hampir satu abad penuh, penciptanya berpikiran bahwa Garamond telah berubah menjadi font yang sama sekali berbeda.

Pada tahun 1825, lebih dari dua setengah abad setelah desain Garamond mengawali peredarannya di Eropa, Kantor Percetakan Nasional Perancis membuat sebuah pengumuman menarik, yaitu mereka telah menemukan satu set rancangan sebelumnya yang tidak diketahui oleh Garamond. Selama abad berikutnya, font dan seni tipografi menunjukkan kebangkitan yang kuat, dan bersama itu muncullah versi-versi Garamond baru, banyak di antaranya berdasarkan rancangan-rancangan yang digali oleh Kantor Percetakan Nasional. Lilitan peristiwa ini tidak akan muncul sampai hampir satu abad kemudian, saat penggemar jenis bernama Paul Beaujon menemukan rancangan dari seorang pencetak berkebangsaan Perancis, yang relatif tidak dikenal, bernama Jean Jannon di perpustakaan American Type Founders. Beaujon menyadari bahwa jenis Garamond yang ditemukan oleh Kantor Percetakan Nasional hampir satu abad lampau sebenarnya bukan Garamond yang sesungguhnya. Itu adalah font yang mirip, namun tidak sepenuhnya berhubungan dengan yang dirancang oleh Jannon. Dengan adanya penemuan ini muncul kesadaran bahwa sebagian besar kebangkitan Garamond di akhir abad ke-19 didasarkan pada font yang sama sekali berbeda, bahkan dirancang oleh seorang Perancis yang juga berbeda. Tahun 1927, Beaujon menerbitkan penelitiannya di Fleuron, sebuah publikasi ilmiah pada jenis, serta mendapatkan pekerjaan segera setelah itu di perusahaan Monotype milik Stanley Morison.
Sekarang, ini menjadi benda-benda dari legenda tipografi, namun kisahnya tidak berakhir di situ. Beaujon bukan seperti yang digambarkan oleh rekan-rekannya sebagai "pria berjenggot panjang warna abu-abu, memiliki empat cucu, mempunyai minat yang besar dalam mebel antik, serta alamat yang tidak jelas di Montparnasse". Kenyataannya, Beaujon bukan seorang pria. Paul Beaujon adalah nama samaran dari Beatrice Warde, selanjutnya menjadi "Wanita Pertama untuk Tipografi". Selain itu ia juga menjadi wanita pertama yang berhasil menembus sebuah profesi yang didominasi kaum pria.(ssn)


Sejarah Font Frutiger
Perkembangan rupa huruf frutiger diawali dari tahun 1968, ketika Adrian Frutiger, seorang desainer Swiss ditunjuk untuk membuat rupa huruf yang akan digunakan pada Sign System di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Perancis. Daripada menggunakan rupa huruf yang sudah ada seperti Univers, ia lebih memilih untuk mengembangkan rupa huruf baru, yaitu Frutiger yang awalnya diberi nama Roissy. Rupa huruf ini selesai dikembangkan pada tahun 1975 dan langsung digunakan sebagai sign system baru di bandara tersebut. Keluarga huruf Frutiger dirilis tahun 1976 oleh the Stempel type foundry. Sejak itulah rupa huruf ini menjadi populer dan menjadi sering digunakan sebagai logotype maupun untuk publikasi desain grafis. Rupa huruf ini digunakan sebagai identitas korporat dari: Raytheon, Telefónica O2, Angkatan Laut Inggris, the Canadian Broadcasting Corporation, sistem petunjuk jalan di Swiss dan DHLGlobal. Pada tahun 2008 rupa huruf ini menjadi 5 besar best-selling typeface di Linotype [1].
Frutiger juga diproduksi oleh pabrik huruf Bitstream bawah nama Humanis 777.
Frutiger adalah rupa huruf tanpa kait (sans-serif) yang dirancang dan dikembangkan oleh Adrian Frutiger dan dirilis tahun 1975. Rupa huruf ini selanjutnya dikembangkan lagi tahun 1995 oleh Adrian Frutiger & Linotype Design Studio dan dirilis tahun 2000 dengan nama Frutiger Next.
Varian Huruf Frutiger              
§  Frutiger Linotype
§  ASTRA-Frutiger
§  Frutiger Next
§  Frutiger Serif
§  Neue Frutiger

2 komentar:

Apakah muslim dari tanah arab tidak menghasikan apa-apa jenis huruf tatkala jenis huruf yang dibina oleh bahasa arab sangat dekat dengan sejarah huruf latin?

sejarahnya font script nggak ada ya?

Posting Komentar

Popular Posts